Dalam rutinitas kerja yang padat, banyak orang beranggapan bahwa semakin lama mereka bekerja tanpa jeda, semakin banyak hasil yang diperoleh. Namun kenyataannya, tubuh dan pikiran manusia memiliki batas kemampuan untuk tetap fokus secara terus-menerus. Ketika seseorang bekerja dalam waktu panjang tanpa istirahat, konsentrasi mulai menurun, dan risiko kesalahan meningkat. Istirahat singkat atau microbreaks — jeda selama satu hingga lima menit — dapat membantu memulihkan fokus dan energi tanpa mengganggu produktivitas.
Selama istirahat singkat, otak memiliki kesempatan untuk “menyegarkan” dirinya. Misalnya, berjalan sebentar, meregangkan tubuh, atau sekadar melihat pemandangan di luar jendela dapat membantu mengurangi ketegangan mental. Aktivitas kecil ini membuat sirkulasi darah lebih lancar dan meningkatkan suplai oksigen ke otak, sehingga pikiran menjadi lebih jernih. Bahkan hanya berdiri dan menarik napas dalam beberapa kali sudah cukup untuk memberikan efek positif bagi konsentrasi.
Selain memberikan manfaat fisik, microbreaks juga membantu menjaga keseimbangan emosional. Saat seseorang merasa lelah atau tertekan, jeda singkat memberikan ruang untuk menenangkan diri dan mengatur ulang emosi. Dengan cara ini, seseorang dapat kembali bekerja dengan perasaan yang lebih positif, tenang, dan fokus. Jadi, daripada memaksa diri untuk terus bekerja tanpa henti, memberi waktu sejenak untuk beristirahat justru menjadi strategi pintar untuk menjaga produktivitas jangka panjang.
